HP gaming Android dengan chipset Dimensity 9200 ternyata lebih irit baterai daripada Snapdragon 8 Gen 3

Surprising fact: meski skor Antutu dan Geekbench lebih tinggi pada satu sisi, beberapa ponsel dengan mediatek dimensity 9200 justru menunjukkan daya tahan baterai yang lebih baik dalam pemakaian sehari-hari.
Artikel ini menyajikan a clear comparison antara dua chip flagship Android. Kita bahas konfigurasi cpu, ghz dan arsitektur big.LITTLE yang memengaruhi speed dan efisiensi.
Data nyata: perbedaan skor Antutu dan Geekbench menunjukan perbedaan performance mentah. Namun hasil uji game dan konsumsi daya di dunia nyata sering berbeda.
Kami akan mengurai konfigurasi inti, GPU, serta bagaimana manajemen panas dan throttling berdampak ke frame rate dan ketahanan baterai.
Pada bagian selanjutnya, pembaca akan mendapat panduan memilih antara mediatek dimensity 9200 atau qualcomm snapdragon berdasarkan prioritas gaming, baterai, dan harga.
Gambaran umum: apa yang dibandingkan dan untuk siapa artikel ini
Sekilas: komponen apa saja yang dibandingkan dan untuk siapa perbandingan ini penting.
Artikel ini membandingkan dua processors flagship Android populer pada 2024. Perbandingan berguna bagi gamer mobile, power user, dan pengguna yang peduli efisiensi baterai.
Kami fokus pada performance gaming, respons antarmuka, dan ketahanan daya — bukan sekadar angka di atas kertas. Pembahasan mencakup core, arsitektur, memory, penyimpanan, dan bandwidth karena semua itu memengaruhi pengalaman sehari-hari.
Penjelasan dibuat ramah pemula namun tetap menyajikan angka dan interpretasi untuk enthusiast. Kami bersikap netral: kelebihan qualcomm snapdragon gen dan mediatek dimensity dipaparkan agar pembaca bisa memilih sesuai kebutuhan.
Target rekomendasi akhir menuntun pembaca yang ingin upgrade HP gaming atau memilih daily driver seimbang antara performa dan daya.
| Aspek | Fokus | Untuk Siapa |
|---|---|---|
| Performa Gaming | Frame rate & stabilitas | Gamer kompetitif |
| Efisiensi Daya | Screen-on time & throttling | Daily driver hemat baterai |
| Memory & Storage | Bandwidth & respons aplikasi | Power user & multitasker |
Konteks dan metodologi perbandingan
Periode rujukan: analisis ini mengacu pada hasil benchmark yang dipublikasikan sepanjang 2024. Data dipilih agar relevan dengan perangkat yang beredar saat itu.
Kami memakai sumber metrik dari cross-platform benchmark seperti Antutu dan Geekbench untuk menangkap variasi workload. Selain itu, konfigurasi CPU dan GPU diambil dari referensi pabrikan: satu prosesor berisi 1x 3.05 GHz + 3x 2.85 GHz + 4x 1.8 GHz, sementara pesaing memakai 1x 3.3 GHz + 3x 3.15 GHz + 2x 2.96 GHz + 2x 2.27 GHz.
Kami menilai speed inti, jumlah threads (8), topologi big.LITTLE/HMP, serta pengaruh GPU pada frame pacing. Benchmark measures diinterpretasi ke dampak nyata seperti peluncuran aplikasi, multitasking, dan pengalaman gaming.
Parameter pengujian
- Ruang lingkup: data 2024, mode performa standar, versi OS konsisten.
- Cross-platform benchmark: Antutu, Geekbench.
- Faktor tambahan: thermal, manajemen daya, dan throttling.
| Aspek | Metode | Data contoh |
|---|---|---|
| Skor sintetik | Antutu & Geekbench | Antutu ≈ 2,046,591 vs ≈ 1,482,965; Geekbench SC 2191 vs 1949 |
| Konfigurasi CPU | Clock & topologi | 1x 3.05 GHz / 3x 2.85 GHz / 4x 1.8 GHz vs 1x 3.3 GHz / 3x 3.15 GHz / 2x 2.96 GHz / 2x 2.27 GHz |
| GPU & gaming | Frame rate & stabilitas | Adreno 750 cenderung memberi frame lebih tinggi; Mali-G715 Immortalis MC lebih hemat pada beberapa skenario |
Keterbatasan: beberapa nilai seperti konfigurasi cache dan turbo tidak selalu tersedia. Oleh karena itu, kesimpulan menekankan keseimbangan performa dan efisiensi, bukan semata angka tertinggi.
Spesifikasi inti singkat: inti CPU, clock speed, dan arsitektur
Ringkas dan jelas: bagian ini menyajikan konfigurasi inti dan clock speed tiap chipset untuk membantu pembaca memahami perbedaan arsitektur secara cepat.
MediaTek dimensity 9200 menggunakan satu core Cortex-X3 pada 3.05 ghz, tiga core Cortex-A715 pada 2.85 ghz, dan empat core Cortex-A510 pada 1.8 ghz. Kombinasi ini menghasilkan total delapan thread yang dirancang untuk efisiensi pada beban ringan hingga sedang.
Qualcomm snapdragon gen menempatkan satu Cortex-X4 pada 3.3 ghz, tiga Cortex-A720 pada 3.15 ghz, dua Cortex-A720 lagi pada 2.96 ghz, dan dua core Cortex-A520 pada 2.27 ghz. Susunan cluster ini menekankan puncak performa dan respons under burst workloads.
Kedua desain memakai pendekatan big.LITTLE dengan HMP (heterogeneous multi-processing). Artinya, semua inti bisa aktif bersamaan saat dibutuhkan, sehingga clock speed dan kombinasi core menentukan perbedaan antara burst performance dan sustain efficiency.
| Aspek | dimensity 9200 | qualcomm snapdragon gen |
|---|---|---|
| Core utama | 1x Cortex-X3 @ 3.05 ghz | 1x Cortex-X4 @ 3.3 ghz |
| Cluster menengah | 3x Cortex-A715 @ 2.85 ghz | 3x Cortex-A720 @ 3.15 ghz + 2x A720 @ 2.96 ghz |
| Core efisien | 4x Cortex-A510 @ 1.8 ghz | 2x Cortex-A520 @ 2.27 ghz |
| Threads | 8 threads | 8 threads |
| Fokus desain | Efisiensi di ringan-sedang | Puncak performa & burst |
Dimensity 9200 Vs Snapdragon 8 Gen 3: ringkasan hasil kinerja dan efisiensi
Ringkasan singkat: hasil benchmark menunjukkan perbedaan signifikan antara skor sintetis dan pengalaman nyata di lapangan.
Skor sintetis: Antutu tercatat sekitar 2,046,591 pada satu sisi versus ≈1,482,965 pada pesaing. Geekbench single-core 2191 vs 1949, dan multi-core 7304 vs 5281.
GPU Adreno umumnya memberikan frame rate lebih tinggi dan stabil dalam pengujian game. Sementara Mali-G715 Immortalis MC menunjukkan efisiensi daya lebih baik pada beban ringan.
- Benchmark measures menempatkan qualcomm snapdragon di posisi unggul untuk headroom performance.
- Untuk gaming, rate frame dan stabilitas cenderung lebih baik pada platform dengan Adreno.
- Untuk pemakaian harian, mediatek dimensity 9200 memberi speed respons UI yang efisien dan hemat baterai.
- Di suhu tinggi, manajemen panas dapat mengubah hasil nyata dari angka lab.
| Aspek | Skor & hasil | Implikasi |
|---|---|---|
| Antutu | ±2,046,591 vs ±1,482,965 | Snapdragon: headroom tinggi; pesaing: efisiensi lebih baik |
| Geekbench (SC/MC) | 2191 / 7304 vs 1949 / 5281 | Perbedaan performa single/multi-core untuk tugas berat |
| GPU & gaming | Adreno: frame rate lebih stabil; Mali: lebih hemat | Gamer kompetitif pilih Adreno; pengguna kasual puas dengan hemat daya |
| Daily use | Respons UI cepat di keduanya | Pertimbangkan update driver & dukungan jangka panjang |
CPU architecture deep-dive: core, threads, dan clock speed nyata
Mari kita selami arsitektur CPU untuk melihat bagaimana kombinasi core dan frekuensi membentuk respons dan efisiensi di pemakaian sehari-hari.
8 threads pada kedua processors berarti multitasking jadi lancar. HMP memungkinkan semua inti aktif bersamaan saat dibutuhkan. Ini membantu saat compile, rendering, atau game berat berlangsung.
Perbedaan mikroarsitektur juga krusial. Sisi yang memakai Cortex-X4/A720/A520 memiliki IPC lebih tinggi, sehingga mendorong performance puncak. Sisi lain dengan Cortex-X3/A715/A510 cenderung mengutamakan efisiensi pada tugas ringan.
- Clock speed penting: 3.3 GHz, 3.15 GHz, 2.96 GHz, 3.05 GHz, 2.85 GHz, dan 2.27 GHz menentukan karakter beban.
- DVFS dan tuning vendor menentukan berapa lama ghz tinggi bisa dipertahankan sebelum thermal throttling.
- Dampaknya di dunia nyata: switch aplikasi cepat, animasi UI mulus, dan multitasking tanpa lag berarti.
| Aspek | Pengaruh | Implikasi |
|---|---|---|
| 8 threads & HMP | Throughput maksimal | Multitasking lebih responsif |
| Mikroarsitektur | IPC per-core | Burst dan sustained load berbeda |
| Clock speed | ghz puncak | Thermal & battery trade-off |
Kinerja sintetis: benchmark Antutu dan Geekbench

Skor benchmark sering jadi tolok ukur pertama saat menilai chipset flagship. Di sini kita fokus pada hasil Antutu dan Geekbench untuk melihat potensi puncak masing-masing platform.
Antutu: sekitar ±2,046,591 pada satu sisi versus ≈1,482,965 pada pesaing, menunjukkan keunggulan komputasi total pada platform dengan skor lebih tinggi.
Geekbench single-core
Single-core performance tercatat 2191 berbanding 1949. Ini menegaskan bahwa IPC dan frekuensi tinggi memberi respons aplikasi lebih cepat.
Geekbench multi-core
Multi -core menunjukkan 7304 vs 5281, menandakan keunggulan agregat pada tugas paralel seperti kompresi dan export media.
Interpretasi selisih untuk penggunaan nyata
- Skor tinggi mencerminkan potensi puncak, bukan selalu pengalaman harian.
- Di aplikasi sosial, perbedaan terasa kecil; di game AAA dan tugas berat, gap lebih nyata.
- Konfigurasi seperti 3.15 ghz pada cluster menengah membantu angka single/multi-core melonjak.
- Optimasi game dan tuning pabrikan dapat mengubah hasil antar-perangkat.
- Pilih berdasarkan kebutuhan: skor tertinggi untuk headroom, atau efisiensi jika prioritas baterai.
| Aspek | Skor | Implikasi |
|---|---|---|
| Antutu | ±2,046,591 / ±1,482,965 | Headroom komputasi vs efisiensi |
| Geekbench SC | 2191 / 1949 | Respons aplikasi |
| Geekbench MC | 7304 / 5281 | Tugas paralel & multitasking |
GPU dan gaming: Adreno 750 vs Mali-G715 Immortalis MC
GPU memainkan peran besar saat pengalaman gaming benar-benar diuji di lapangan. Perbedaan pipeline dan optimasi driver sering menentukan apakah permainan berjalan mulus atau tersendat.
Frame rate dan stabilitas: Snapdragon unggul dalam pengujian game
Adreno 750 pada platform qualcomm snapdragon cenderung memberikan frame rate rata‑rata lebih tinggi dibanding Mali-G715 Immortalis MC pada dimensity 9200. Hasil ini terlihat jelas pada judul AAA dengan pengaturan tinggi.
Stabilitas frame dan frame pacing menentukan rasa mulus. Koordinasi CPU cluster menengah pada 2.96 ghz membantu menjaga feed data ke GPU agar tidak terjadi penurunan tajam pada FPS.
Fitur grafis dan dukungan API untuk game Android modern
Perbedaan optimasi driver dan dukungan API (Vulkan/OpenGL) memengaruhi fitur graphics seperti ray tracing awal dan efek visual.
- Adreno: pipeline modern dan optimasi driver untuk game populer.
- Mali-G715: lebih hemat daya, kompetitif di pengaturan menengah.
- Driver update rutin sering memberi keunggulan platform yang mendapat prioritas dari pengembang.
| Aspek | Adreno 750 (qualcomm snapdragon) | Mali-G715 Immortalis MC (mediatek dimensity) |
|---|---|---|
| Frame rate rata‑rata | Lebih tinggi pada pengujian AAA | Stabil di pengaturan menengah |
| Stabilitas & pacing | Lebih konsisten, baik untuk e-sports | Cenderung fluktuatif di grafik ultra |
| Dukungan API & fitur | Optimasi Vulkan/OpenGL, dukungan awal ray tracing | Kompatibel, fokus efisiensi |
| Ideal untuk | Gamer kompetitif yang butuh konsistensi FPS | Pemakai kasual dan mobile yang prioritaskan battery life |
Efisiensi daya dan baterai: mengapa beberapa HP gaming dengan Dimensity 9200 terasa lebih irit
Singkatnya, arsitektur inti dan tuning vendor menentukan kapan ponsel memakai inti hemat atau inti kencang. Kedua platform mendukung big.LITTLE dan HMP, sehingga scheduler bisa menahan beban pada core efisien saat aktivitas ringan.
Peran big.LITTLE dan HMP
Pada beban ringan, OS memindahkan task ke core efisien. Ini mengurangi konsumsi saat browsing atau chatting.
Pengaruh core efisien dan clock speed
Perbedaan antara A510 dan A520 berpengaruh nyata. Implementasi vendor dan clock speed menentukan kebocoran daya saat idle.
Manajemen panas dan throttling
Desain pendingin memengaruhi kapan throttling terjadi. Throttling menurunkan konsumsi, tapi juga mengubah pengalaman gaming dan performance.
Skenario nyata
- Game kasual 60 FPS: ponsel dengan inti efisien sering memberi screen-on-time lebih lama.
- Game AAA: platform yang mengejar FPS lebih tinggi akan menarik daya lebih besar untuk menjaga frame.
- Memori dan bandwidth yang teroptimasi mengurangi siklus kerja CPU/GPU, membantu daya tahan baterai.
Jika ingin baca lebih lanjut soal tren perangkat dan klaim performa AI, lihat artikel kabar terbaru Poco X6.
Thermal behavior dan throttling: performa jangka panjang saat sesi gaming

Sesi gaming panjang sering mengungkap batas nyata sebuah perangkat, terutama lewat pola panas dan penurunan performance. Perilaku termal menentukan apakah frame rate puncak bisa dipertahankan atau harus turun demi keselamatan.
Daya tahan performa vs pembatasan termal
Benchmark measures sekali jalan memberi angka menarik, namun fokusnya harus ke sustained test. Beberapa ponsel dengan qualcomm snapdragon menunjukkan frame rate lebih tinggi di awal, tetapi suhu yang naik dapat memicu throttling.
Platform lain dengan arsitektur X3 pada 3.05 ghz cenderung menurunkan speed lebih awal. Ini membantu menjaga konsumsi baterai dan membuat perangkat lebih dingin saat sesi panjang.
- processors dengan HMP dan 8 threads bisa meredistribusi task ke core yang lebih dingin.
- Cooling internal seperti vapor chamber dan tuning vendor menentukan seberapa lama GHz tinggi dipertahankan.
- Dalam kondisi tropis, manajemen panas lebih berpengaruh daripada hasil lab.
- cpu governor menjaga suhu agar perangkat tetap nyaman digenggam dan aman.
| Aspek | Pengaruh | Implikasi |
|---|---|---|
| Margin performa | Lebih tinggi pada qualcomm snapdragon | Frame lebih tinggi namun lebih panas |
| Sustain | Lebih stabil jika cooling adekuat | Pengalaman gaming panjang lebih konsisten |
| Tuning vendor | Berbeda antar model | Pilih perangkat dengan sistem pendingin baik |
Memori, cache, dan bandwidth: dampaknya ke respons aplikasi
Lapisan memori dan cache sering jadi pembeda nyata antara perangkat yang terasa responsif dan yang lambat saat berganti aplikasi. Subsystem memory yang cepat menurunkan waktu tunggu data, sehingga peluncuran aplikasi dan transisi terasa lebih ringan.
L1/L2/L3: manfaat cache lebih besar meski data spesifik tak tersedia
larger cache pada tiap level biasanya meningkatkan hit rate. Akibatnya, cpu lebih jarang mengakses DRAM dan konsumsi daya turun saat beban ringan.
- Memory subsystem yang cepat mempercepat launch aplikasi dan mengurangi frame stutter.
- larger cache membantu multitasking; konteks aplikasi tetap hangat saat berpindah tugas.
- Prefetcher dan kompresi data internal oleh qualcomm snapdragon maupun mediatek dimensity mengurangi cache miss.
- dimensity 9200 dan chipset rival sama-sama diuntungkan oleh bandwidth LPDDR tinggi meski detail cache tidak lengkap.
- Clock speed bukan satu‑satunya penentu; latensi memory dan efisiensi cache sama pentingnya untuk speed UI.
| Impact | Benefit | Kapan terasa |
|---|---|---|
| Hit rate cache | Lebih sedikit DRAM access | Launch app, multitasking |
| Bandwidth LPDDR | Throughput data lebih tinggi | Game open-world, editing |
| Prefetcher cerdas | Kurangi cache miss | Pattern access berulang |
Untuk detail tuning dan rekomendasi perangkat, lihat panduan konfigurasi memory. Pilih perangkat dengan subsistem memori seimbang untuk pengalaman harian paling lancar.
Konektivitas dan fitur tambahan: nilai tambah di luar performa mentah
Fitur koneksi dan alat tambahan sering kali menentukan kenyamanan sehari-hari lebih dari skor benchmark. Modem 5G cepat, Wi‑Fi terbaru, dan Bluetooth dengan codec modern membuat pengalaman streaming dan gaming online lebih stabil.
Beberapa vendor menonjol pada kamera computational berkat qualcomm snapdragon gen, sementara mediatek dimensity tetap kompetitif soal dual‑SIM 5G dan akses konektivitas luas. Fitur AI on‑device membantu perbaikan foto, suara, dan pengelolaan daya secara otomatis.
- Kecepatan & stabilitas: speed jaringan memengaruhi lag game online.
- Keamanan hardware: proteksi data dan enkripsi bawaan untuk transaksi dan game.
- Memory controller & transfer: pengaruh ke transfer file besar dan responsiveness.
- Pengisian cepat dan aksesori: dukungan fast charge dan ekosistem gamepad atau dock memengaruhi pilihan pengguna.
| Fitur | Keunggulan qualcomm snapdragon | Keunggulan mediatek dimensity |
|---|---|---|
| ISP & kamera | Computational photography matang | AI enhancement yang efisien |
| Konektivitas | Modem 5G & Wi‑Fi kuat | Dual‑SIM 5G dan cakupan luas |
| Ekosistem dev | Alat optimasi untuk game dan app | Tool pengembang serupa untuk tuning |
Untuk siapa masing-masing chipset lebih cocok
Prioritas utama menentukan chip yang paling sesuai: apakah Anda butuh headroom performa atau baterai yang awet? Berikut panduan cepat agar pilihan lebih tepat sesuai gaya pakai.
Pengguna yang mengejar frame rate dan skor benchmark maksimal
Rekomendasi: pilih platform yang memberi margin CPU dan GPU lebih besar.
Gamer kompetitif dan kreator konten yang sering render/encode akan merasakan manfaat performa puncak. Perangkat ini juga cocok jika Anda ingin layar refresh tinggi dan fitur kamera canggih.
Pengguna yang memprioritaskan efisiensi daya dan keseimbangan
Rekomendasi: pilih platform yang menekankan efisiensi core dan manajemen daya.
Daily driver untuk sosmed, browsing, dan streaming mendapat keuntungan dari baterai lebih tahan lama. Core efisien membantu menjaga suhu dan pengalaman nyaman saat penggunaan lama.
- Performance tinggi: ideal untuk game AAA dan render berat.
- Daya tahan: ideal untuk pemakaian harian dan maraton nonton.
- Memory intensif: keduanya dapat mengakomodasi, perbedaan muncul di sustain load.
- Tuning vendor tetap bisa mengubah pengalaman akhir di setiap ponsel.
| Kebutuhan | Lebih Cocok untuk | Alasan singkat |
|---|---|---|
| Gaming kompetitif & rendering | qualcomm snapdragon | Margin CPU/GPU lebih besar untuk puncak frame dan export cepat |
| Daily use & baterai awet | mediatek dimensity 9200 | Core efisien dan tuning hemat daya menjaga screen-on time |
| Hybrid (game + sehari-hari) | Perangkat dengan keseimbangan tuning | Pilih model dengan cooling baik dan optimasi memory |
| Pengguna power | gen qualcomm | Fitur tambahan dan dukungan ekosistem untuk performa lanjutan |
Popular comparisons dan konteks pasar: Dimensity 9200+, 9300/9400 dan Snapdragon Elite
Pasar chipset mobile terus berkembang, sehingga perbandingan keluarga chip kini lebih kompleks.
Beberapa model pilihan mid‑upper muncul sebagai alternatif menarik. Ada pula varian plus yang menaikkan clock dan efisiensi pada seri sebelumnya.
Adreno 750, “Snapdragon Elite”, dan tren GPU mobile
Adreno 750 sering dipakai sebagai tolok ukur untuk performa grafis. Istilah snapdragon elite digunakan produsen sebagai label premium untuk perangkat gaming dan multimedia.
Label ini menandai optimasi driver, fitur API, dan dukungan ekosistem yang lebih cepat.
8300/8400/9300 sebagai alternatif generasi berbeda
Keluarga dimensity 8300 dan dimensity 8400 sering jadi pilihan value‑to‑performance di pasar Indonesia.
Sementara dimensity 9300 dan dimensity 9400 mewakili lompatan arsitektur dan efisiensi pada generasi berikutnya.
Perhatian juga pada 9200 Plus yang meningkat konfigurasi inti (1x 3.35 GHz, 3x 3.0 GHz, 4x 2.0 GHz) meski fokus utama artikel tetap pada perbandingan utama.
- popular comparisons kini menyentuh segmen value hingga flagship.
- qualcomm snapdragon elite menonjol di perangkat top‑end.
- Mediatek terus hadir di banyak model dengan rasio harga‑kinerja menarik.
| Familia | Target pasar | Ciri utama |
|---|---|---|
| dimensity 8300 / 8400 | Mid‑upper | Efisiensi & nilai |
| dimensity 9300 / 9400 | High‑end | Lompatan arsitektur & efisiensi |
| qualcomm snapdragon elite (Adreno) | Flagship | Optimasi GPU & fitur premium |
Untuk perbandingan teknis lebih lengkap, lihat perbandingan mendalam yang membahas aspek performa dan efisiensi.
Kesimpulan
Dari angka lab hingga pemakaian sehari-hari, hasil menunjukkan trade-off jelas antara raw power dan efisiensi.
Pada benchmark measures seperti antutu benchmark dan Geekbench, satu sisi unggul dengan skor tinggi (±2.046.591 vs ±1.482.965; SC 2191 vs 1949; MC 7304 vs 5281). Ini menegaskan keunggulan single-core performance dan multi -core untuk tugas berat.
Di sisi lain, platform berbasis Dimensity menawarkan keseimbangan baterai dan suhu yang lebih ramah saat sesi panjang. Inti pada 3.05 ghz cukup untuk produktivitas dan game kasual tanpa mengorbankan daya.
Jika Anda berburu angka dan graphics maksimal, pilih perangkat dengan qualcomm snapdragon dan Adreno 750. Untuk daya tahan dan kenyamanan sehari-hari, varian mediatek dimensity tetap menarik. Pilih sesuai prioritas: fps/gpu/score atau battery/sustain.
➡️ Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Pendidikan
➡️ Baca Juga: Pasar Sukasari Bogor Direvitalisasi, Sisipkan Simbol Bendera Palestina




