Kominfo larang konten deepfake politik menjelang pemilu

Pemerintah Indonesia melalui Kominfo mengambil langkah tegas dengan melarang konten deepfake yang berkaitan dengan politik di tengah-tengah pemilu yang akan datang.

Konten deepfake telah menjadi isu krusial karena potensinya untuk memanipulasi informasi dan mempengaruhi opini publik. Dengan adanya kebijakan ini, Kominfo berupita untuk menjaga integritas proses demokrasi di Indonesia.

Kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya penyebaran berita palsu yang dapat memengaruhi hasil pemilu.

Poin Kunci

  • Kominfo melarang konten deepfake politik menjelang pemilu.
  • Kebijakan ini bertujuan menjaga integritas proses demokrasi.
  • Penyebaran berita palsu menjadi perhatian utama.
  • Konten deepfake berpotensi memanipulasi informasi dan opini publik.
  • Pemerintah Indonesia berkomitmen mengatasi masalah ini.

Apa Itu Konten Deepfake?

Deepfake adalah jenis konten digital yang menggunakan teknologi canggih untuk memanipulasi video dan audio. Teknologi ini memungkinkan pembuatan konten yang sangat realistis namun palsu, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang keaslian informasi yang disajikan.

Definisi Konten Deepfake

Konten deepfake menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin untuk mengganti wajah, suara, atau bahkan keseluruhan identitas seseorang dalam video atau rekaman audio. “Deepfake adalah kombinasi dari kata ‘deep learning’ dan ‘fake’,” kata Henry Ajder, seorang ahli deepfake, yang dikutip dalam sebuah laporan tentang teknologi ini.

Contoh Penggunaan Deepfake

Deepfake telah digunakan dalam berbagai konteks, termasuk:

  • Film dan industri hiburan untuk menciptakan efek visual yang realistis.
  • Penggunaan dalam iklan untuk menampilkan selebriti atau figur publik.
  • Penyalahgunaan deepfake untuk menyebarkan desinformasi pemilu dan memanipulasi opini publik.

Seperti yang dikatakan oleh

“Kita harus waspada terhadap penyalahgunaan deepfake karena dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap informasi.”

Dampak Deepfake dalam Masyarakat

Dampak deepfake dalam masyarakat sangat signifikan, terutama dalam konteks perlindungan informasi pemilih. Penyebaran informasi palsu dapat mempengaruhi hasil pemilu dan merusak proses demokrasi.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami teknologi ini dan cara mengidentifikasinya. Dengan demikian, kita dapat melindungi diri dari potensi penyalahgunaan deepfake.

Kebijakan Kominfo Terhadap Deepfake

Dalam upaya meningkatkan pengawasan konten digital, Kominfo melarang penggunaan deepfake dalam konten politik. Langkah ini diambil untuk memastikan integritas proses demokrasi dan mencegah penyebaran informasi palsu yang dapat mempengaruhi pemilih.

Dasar Hukum Kebijakan

Kominfo memiliki dasar hukum yang jelas dalam mengeluarkan kebijakan terkait deepfake. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) menjadi landasan utama dalam mengatur konten digital, termasuk deepfake.

Selain itu, peraturan turunan dari UU ITE, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, memberikan wewenang kepada Kominfo untuk mengawasi dan mengatur konten digital.

Tujuan Pelarangan Konten Deepfake

Tujuan utama dari pelarangan konten deepfake adalah untuk upaya pencegahan hoaks yang dapat merusak proses demokrasi. Dengan melarang deepfake, Kominfo berupaya melindungi masyarakat dari informasi palsu yang dapat menyesatkan.

Pelarangan ini juga bertujuan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap informasi yang beredar, terutama selama masa pemilu.

Proses Penegakan Kebijakan

Kominfo akan melakukan pengawasan ketat terhadap konten digital yang beredar di media sosial dan platform lainnya. Jika ditemukan konten deepfake, Kominfo akan segera mengambil tindakan, termasuk meminta platform untuk menghapus konten tersebut.

Selain itu, Kominfo akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga penegak hukum dan organisasi masyarakat sipil, untuk memastikan efektivitas penegakan kebijakan ini.

pengawasan konten digital

Mengapa Deepfake Berbahaya Menjelang Pemilu?

Bahaya deepfake menjelang pemilu tidak hanya sekedar misinformasi, tapi juga ancaman terhadap keamanan politik. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi deepfake telah berkembang pesat dan menjadi alat yang efektif untuk memanipulasi opini publik.

Misinformasi dan Propaganda

Deepfake dapat digunakan untuk menyebarkan misinformasi dan propaganda dengan cara yang sangat meyakinkan. Dengan memanipulasi video dan audio, pelaku dapat membuat seolah-olah seseorang mengatakan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

Penggunaan deepfake dalam konteks pemilu dapat mempengaruhi persepsi pemilih terhadap kandidat atau partai politik tertentu, sehingga berpotensi mengubah hasil pemilu.

Pengaruh Terhadap Suara Publik

Pengaruh deepfake terhadap suara publik dapat sangat signifikan. Ketika pemilih terpapar pada konten deepfake yang meyakinkan, mereka mungkin akan mengubah pilihan mereka atau menjadi ragu-ragu dalam menentukan suara mereka.

Hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam proses demokrasi dan mengancam integritas pemilu.

Ancaman Keamanan Politik

Deepfake juga dapat menjadi ancaman bagi keamanan politik dengan memungkinkan pelaku untuk memanipulasi tokoh-tokoh politik atau pejabat negara.

Dengan demikian, deepfake dapat digunakan sebagai alat untuk mempengaruhi kebijakan publik atau menciptakan ketidakpercayaan terhadap institusi politik.

Dampak Deepfake Pengaruh Contoh
Misinformasi Mempengaruhi persepsi pemilih Video palsu kandidat
Propaganda Mengubah hasil pemilu Kampanye hitam
Ancaman Keamanan Memanipulasi tokoh politik Video palsu pejabat

Tanggapan Masyarakat Terhadap Kebijakan Ini

Reaksi publik terhadap kebijakan Kominfo tentang deepfake menunjukkan perbedaan pendapat. Masyarakat memiliki harapan besar terhadap langkah Kominfo dalam mengatur konten deepfake, terutama menjelang pemilu.

Dukungan dari Publik

Banyak warga negara yang mendukung kebijakan ini karena percaya bahwa langkah ini dapat mengurangi desinformasi pemilu yang berpotensi merusak proses demokrasi. Mereka melihat kebijakan ini sebagai upaya penting dalam perlindungan informasi pemilih, yang sangat krusial dalam menjaga integritas pemilu.

Kominfo dinilai telah bertindak proaktif dengan mengeluarkan regulasi yang jelas terkait deepfake. Publik berharap bahwa dengan adanya kebijakan ini, penyebaran konten palsu dapat diminimalisir.

Penolakan dan Kritik

Namun, tidak semua pihak sepakat dengan kebijakan ini. Beberapa kalangan menyatakan bahwa larangan tersebut dapat berpotensi membatasi kebebasan berekspresi di media sosial dan platform digital lainnya. Mereka khawatir bahwa regulasi ini dapat disalahgunakan untuk menekan konten yang sah namun tidak disukai oleh pihak tertentu.

Kritik lainnya adalah bahwa penegakan kebijakan ini mungkin akan sulit dilakukan mengingat sifat deepfake yang terus berkembang dan kemampuan teknologi yang semakin canggih.

Pentingnya Edukasi Digital

Di tengah perbedaan pendapat tersebut, banyak pihak sepakat bahwa edukasi digital menjadi kunci dalam menghadapi tantangan deepfake. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bagaimana mengidentifikasi dan menghadapi konten deepfake dianggap sebagai langkah penting.

Dengan edukasi yang tepat, masyarakat dapat lebih waspada dan kritis terhadap informasi yang mereka terima, sehingga dapat mengurangi dampak negatif dari deepfake.

Rekomendasi untuk Masyarakat

Dengan pengetahuan yang tepat, masyarakat dapat menjadi garda terdepan dalam melawan penyebaran informasi palsu dan deepfake. Oleh karena itu, kami memberikan beberapa rekomendasi untuk membantu masyarakat dalam menghadapi ancaman ini.

Cara Mengidentifikasi Deepfake

Mengidentifikasi deepfake bisa menjadi tantangan karena teknologi ini terus berkembang. Namun, ada beberapa tanda yang dapat membantu Anda mengenali konten deepfake.

  • Perhatikan kualitas video: Deepfake seringkali memiliki kualitas yang tidak sempurna, seperti gerakan mata yang tidak natural atau pencahayaan yang tidak konsisten.
  • Cek kesesuaian audio: Suara dalam video deepfake mungkin tidak sepenuhnya sinkron dengan gerakan bibir atau memiliki nada yang tidak alami.
  • Periksa konteks: Pertimbangkan apakah konten tersebut masuk akal dalam konteks yang ada. Deepfake seringkali digunakan untuk membuat narasi palsu.

Sumber Informasi Terpercaya

Mengakses sumber informasi terpercaya adalah langkah penting dalam melawan penyebaran hoaks dan deepfake. Berikut beberapa tips untuk menemukan sumber informasi yang dapat diandalkan.

  1. Gunakan situs web resmi: Situs web pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi terkemuka seringkali menyediakan informasi yang akurat dan terpercaya.
  2. Periksa kredibilitas sumber: Cari tahu tentang reputasi dan kredibilitas sumber berita atau informasi sebelum mempercayainya.
  3. Konfirmasi dengan sumber lain: Memverifikasi informasi dengan beberapa sumber dapat membantu memastikan keakuratannya.

Berperan Aktif Dalam Pemilu

Masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga integritas pemilu dengan melawan penyebaran informasi palsu dan deepfake. Berikut beberapa cara untuk berperan aktif.

Pertama, partisipasi dalam pendidikan pemilih dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pemilu dan potensi ancaman deepfake.

Kedua, melaporkan konten mencurigakan kepada platform media sosial atau otoritas terkait dapat membantu mengurangi penyebaran deepfake.

Strategi Deskripsi Manfaat
Pendidikan Pemilih Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pemilu dan deepfake. Masyarakat lebih waspada dan terampil dalam mengidentifikasi deepfake.
Pelaporan Konten Mencurigakan Melaporkan konten yang dicurigai sebagai deepfake kepada platform atau otoritas. Mengurangi penyebaran deepfake dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Peran Teknologi dalam Mengatasi Deepfake

Teknologi memainkan peran penting dalam mendeteksi dan mengatasi konten deepfake yang semakin canggih. Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi telah memungkinkan pengembangan alat deteksi deepfake yang lebih akurat.

Inovasi Deteksi Deepfake

Inovasi dalam deteksi deepfake melibatkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning) untuk mengidentifikasi konten yang telah dimanipulasi. Teknologi ini menganalisis berbagai aspek video dan audio untuk mendeteksi ketidaknormalan yang mungkin tidak terlihat oleh mata manusia.

Contohnya, algoritma deteksi deepfake dapat menganalisis metadata video, konsistensi pencahayaan, dan artefak digital lainnya untuk menentukan keaslian konten. Dengan demikian, teknologi ini dapat membantu mengurangi penyebaran informasi palsu.

deteksi deepfake

Kolaborasi dengan Platform Media Sosial

Selain inovasi teknologi, kolaborasi antara pemerintah dan platform media sosial juga sangat penting dalam melawan deepfake. Platform seperti Facebook dan Twitter telah mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan menghapus konten deepfake dari platform mereka.

Untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana teknologi dapat membantu dalam keamanan informasi online, Anda dapat mengunjungi situs ini yang membahas tentang berbagai aspek teknologi informasi.

Dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, platform media sosial, dan penyedia teknologi, kita dapat meningkatkan perlindungan informasi pemilih dan menjaga integritas proses demokrasi.

Kasus Terkini Deepfake di Indonesia

Indonesia sedang bergulat dengan penyebaran deepfake yang berpotensi memengaruhi hasil pemilu. Fenomena ini telah menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat dan pemerintah.

Baru-barni ini, beberapa kasus deepfake telah terungkap, menunjukkan betapa mudahnya teknologi ini dapat disalahgunakan. Salah satu contoh kasus yang menarik perhatian adalah penyebaran video deepfake yang menampilkan tokoh politik ternama melakukan tindakan yang tidak pantas.

Contoh Kasus dan Penanganannya

Dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi beberapa kasus deepfake yang signifikan di Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh:

  • Video deepfake yang menampilkan seorang politisi terkenal sedang melakukan pidato yang provokatif.
  • Penggunaan deepfake untuk menyebarkan informasi palsu tentang calon presiden.

Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk menangani kasus-kasus ini, termasuk bekerja sama dengan platform media sosial untuk menghapus konten deepfake.

Reaksi Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah Indonesia telah menyatakan keprihatinan atas penyebaran deepfake ini dan berjanji untuk mengambil tindakan tegas. Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintah tidak akan mentolerir penyebaran berita palsu dan desinformasi menjelang pemilu.

“Kami tidak akan membiarkan deepfake dan disinformasi menggoyahkan proses demokrasi kita. Kami akan terus memantau dan mengambil tindakan terhadap penyebarannya,”

ujar Menkominfo dalam sebuah konferensi pers.

Masyarakat juga turut serta dalam mengecam penyebaran deepfake ini. Banyak warga negara yang aktif melaporkan konten-konten yang mencurigakan kepada platform media sosial dan berpartisipasi dalam kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya deepfake.

Implikasi Pelarangan Deepfake di Tanah Air

Pelarangan deepfake oleh Kominfo memicu perdebatan tentang bagaimana menjaga kebebasan berekspresi sambil mengawasi konten digital. Kebijakan ini memiliki implikasi luas, tidak hanya pada pencegahan hoaks tetapi juga pada bagaimana media dan masyarakat berinteraksi.

Dampak terhadap Kebebasan Berekspresi

Pengawasan konten digital yang lebih ketat dapat mempengaruhi kebebasan berekspresi di Indonesia. Masyarakat mungkin merasa terbatas dalam mengekspresikan diri karena takut konten mereka dianggap sebagai deepfake.

  • Kemungkinan penyalahgunaan wewenang oleh pihak berwenang dalam menafsirkan konten.
  • Pengaruh terhadap kreativitas dan inovasi dalam produksi konten digital.

Keseimbangan dalam Regulasi Media

Mencapai keseimbangan dalam regulasi media menjadi tantangan tersendiri. Di satu sisi, regulasi diperlukan untuk mencegah penyebaran hoaks dan deepfake. Di sisi lain, regulasi yang terlalu ketat dapat membatasi kebebasan media dan ekspresi.

  1. Perlu adanya dialog antara pemerintah, media, dan masyarakat untuk mencapai keseimbangan.
  2. Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya regulasi konten digital.

pengawasan konten digital

Dalam upaya pencegahan hoaks dan deepfake, penting untuk terus mengawasi dan mengevaluasi kebijakan yang ada. Dengan demikian, kita dapat mencapai keseimbangan yang tepat antara regulasi dan kebebasan berekspresi.

Upaya Internasional Melawan Deepfake

Perang melawan deepfake telah menjadi isu global, dengan berbagai negara mengembangkan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan ini. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bagaimana negara-negara lain menghadapi deepfake.

Kebijakan Luar Negeri dalam Mengatasi Deepfake

Banyak negara telah mengimplementasikan kebijakan untuk melawan deepfake. Misalnya, Amerika Serikat telah mengembangkan teknologi deteksi deepfake yang canggih, sementara Uni Eropa telah mengusulkan regulasi yang ketat terkait penggunaan deepfake dalam media sosial.

Di Asia, negara-negara seperti Cina dan Korea Selatan juga telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi deepfake, termasuk penegakan hukum yang lebih ketat terhadap penyalahgunaan teknologi ini.

Pembelajaran bagi Indonesia

Indonesia dapat belajar dari pengalaman negara-negara lain dalam melawan deepfake. Dengan memahami strategi dan kebijakan yang efektif, Indonesia dapat meningkatkan keamanan informasi online dan perlindungan informasi pemilih menjelang pemilu.

“Kita harus waspada dan proaktif dalam menghadapi ancaman deepfake,” kata seorang ahli keamanan siber.

Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk terus memantau perkembangan internasional dalam melawan deepfake dan mengadaptasi strategi yang sesuai dengan konteks lokal.

Dengan kerja sama internasional dan pembelajaran dari pengalaman negara lain, Indonesia dapat memperkuat upaya melawan deepfake dan menjaga integritas proses demokrasi.

Masa Depan Konten Deepfake

Teknologi deepfake terus berkembang dan berpotensi mengubah lanskap media dan politik di Indonesia. Dengan kemampuan untuk menciptakan konten yang sangat realistis, deepfake dapat digunakan untuk berbagai tujuan, baik positif maupun negatif.

Prediksi Tren dan Perkembangan

Dalam beberapa tahun mendatang, teknologi deepfake diprediksi akan semakin canggih dan sulit dideteksi. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan penyebaran desinformasi pemilu dan penyebaran berita palsu. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam mengidentifikasi konten deepfake.

Beberapa tren yang mungkin terjadi di masa depan termasuk:

  • Peningkatan kualitas video deepfake yang membuatnya semakin sulit dibedakan dari konten asli.
  • Penggunaan deepfake dalam berbagai konteks, termasuk politik, hiburan, dan pendidikan.
  • Pengembangan teknologi deteksi deepfake yang lebih canggih untuk melawan penyalahgunaan deepfake.

deepfake teknologi

Pengaruh terhadap Media dan Politik

Konten deepfake dapat memiliki dampak signifikan terhadap media dan politik. Dalam konteks pemilu, deepfake dapat digunakan untuk memanipulasi opini publik dengan menyebarkan informasi palsu tentang kandidat atau partai politik.

Pengaruh deepfake terhadap media dapat dilihat dari beberapa aspek:

  1. Kemampuan deepfake untuk mengubah narasi berita dengan menciptakan konten palsu yang meyakinkan.
  2. Peningkatan kebutuhan akan literasi media untuk memahami dan mengidentifikasi konten deepfake.
  3. Tantangan bagi platform media sosial dalam mengatur dan menghapus konten deepfake.

Dalam politik, deepfake dapat digunakan untuk merusak reputasi lawan politik atau untuk mempengaruhi keputusan pemilih. Oleh karena itu, penting bagi para pemilih untuk waspada dan kritis terhadap informasi yang mereka terima, terutama menjelang pemilu.

Kesimpulan

Kominfo melarang deepfake politik untuk memastikan proses demokrasi yang bersih dan transparan. Langkah ini merupakan bagian dari pengawasan konten digital yang lebih luas untuk melindungi integritas Pemilu.

Rangkuman Kebijakan Kominfo

Kominfo telah mengeluarkan kebijakan yang jelas untuk melarang konten deepfake politik menjelang Pemilu. Kebijakan ini bertujuan untuk mencegah misinformasi dan menjaga kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.

Seperti yang dikatakan oleh seorang ahli,

“Kunci untuk melawan deepfake adalah melalui edukasi dan kesadaran publik.”

Ini menunjukkan pentingnya peran serta masyarakat dalamupaya pencegahan hoaks.

Pentingnya Keterlibatan Publik

Keterlibatan publik sangat penting dalam melawan penyebaran informasi palsu. Masyarakat harus waspada dan aktif dalam mengidentifikasi serta melaporkan konten deepfake.

Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terpercaya dalam proses demokrasi.

Sumber Daya dan Referensi

Untuk memahami lebih lanjut tentang deepfake dan implikasinya, terutama dalam konteks pemilu dan keamanan informasi online, pembaca dapat merujuk pada berbagai sumber daya yang tersedia. Topik ini mencakup perlindungan informasi pemilih dan dampak teknologi deepfake pada proses demokrasi.

Artikel dan Jurnal Terkait

Beberapa artikel dan jurnal ilmiah telah membahas tentang deepfake dan pengaruhnya terhadap keamanan informasi online. Pembaca dapat mencari publikasi yang dikeluarkan oleh lembaga penelitian dan universitas terkemuka untuk informasi yang lebih mendalam.

Organisasi yang Bergerak di Bidang Ini

Organisasi-organisasi yang fokus pada keamanan siber dan perlindungan data pemilih juga menyediakan sumber daya yang berharga. Mereka sering menerbitkan laporan dan panduan tentang cara mengidentifikasi dan melawan konten deepfake, serta strategi untuk meningkatkan keamanan informasi online.

FAQ

Apa itu konten deepfake dan bagaimana cara kerjanya?

Konten deepfake adalah jenis konten yang dibuat menggunakan teknologi canggih untuk memanipulasi video atau audio sehingga terlihat atau terdengar seperti asli. Teknologi ini menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk menciptakan konten yang realistis.

Mengapa Kominfo melarang konten deepfake politik menjelang pemilu?

Kominfo melarang konten deepfake politik menjelang pemilu untuk mencegah penyebaran informasi palsu yang dapat mempengaruhi proses demokrasi dan mengganggu integritas pemilu.

Bagaimana cara mengidentifikasi konten deepfake?

Untuk mengidentifikasi konten deepfake, perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti terhadap video atau audio, seperti memeriksa keselarasan antara gerakan bibir dan suara, serta memeriksa apakah ada keanehan dalam ekspresi wajah atau gerakan tubuh.

Apa dampak dari penyebaran konten deepfake terhadap masyarakat?

Penyebaran konten deepfake dapat menyebabkan misinformasi, mempengaruhi opini publik, dan mengganggu keamanan politik. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi digital di kalangan masyarakat.

Bagaimana masyarakat dapat berperan aktif dalam melawan penyebaran konten deepfake?

Masyarakat dapat berperan aktif dengan cara memperoleh informasi yang akurat, memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya, serta melaporkan konten yang dicurigai sebagai deepfake kepada pihak berwenang.

Apa peran teknologi dalam mengatasi konten deepfake?

Teknologi memainkan peran kunci dalam mendeteksi dan menghapus konten deepfake. Inovasi dalam deteksi deepfake dan kolaborasi antara pemerintah dan platform media sosial dapat membantu mengurangi penyebaran konten deepfake.

Bagaimana kebijakan Kominfo terkait deepfake dapat mempengaruhi kebebasan berekspresi?

Kebijakan Kominfo terkait deepfake dapat mempengaruhi kebebasan berekspresi jika tidak diimplementasikan dengan hati-hati. Oleh karena itu, perlu ada keseimbangan antara regulasi dan kebebasan berekspresi.

Apa yang dapat dipelajari dari upaya internasional dalam melawan deepfake?

Upaya internasional dalam melawan deepfake dapat memberikan pembelajaran bagi Indonesia dalam mengembangkan kebijakan yang efektif dan meningkatkan kesadaran global tentang bahaya deepfake.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *